PESSEL-Siswi SMAN 1 Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan berhasil keluar sebagai juara dalam lomba la gu tingkat SMA dan SMK se-Sumatera Barat.
Airin Maulidhiya Harja yang merupakan siswi kelas XI MIPA 2, SMAN 1 Ranah Pesisir ini keluar sebagai juara harapan 1.
Kepala SMAN 1 Ranah Pesisir, Saswin mengaku, bangga dengan pretasi siswi nya tersebut. Sebab, lomba lagu tersebut melalui seleksi yang ketat dan diikuti ratusan SMA/SMK di Sumbar.
"Tapi, Alhamdulillah, Airin Maulidhiya Harja bisa meraih juara harapan 1. Dia berhasil mendapatkan satu unit sepeda dan piala, " ujar Kepala SMAN 1 Ranah Pesisir, Saswin. Selasa, (6/9/2022)
Saswin menjelaskan, lomba tersebut adalah dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 77, yang dilaksanakan oleh Forum Bela Negara (FBN) Provinsi Sumatera Barat.
Tahapan lomba melalui pengiriman video klip mengcover lagu Bhineka Tunggal Ika kemudian di uplod ke akun Youtube, kemudian dipilih 10 terbaik dari seluruh peserta, ulasnya.
“Satu diantaranya adalah Airin Maulidhiya Harja. Kita berikan apresiasi kepadanya, dan terima kasih kepada Guru Pembimbing Kesenian, Tim Kreator, Abdul Hakim, S.Pd serta Tim Kominfo OSIS SMAN 1 Ranah Pesisir karena telah berhasil membawa nama baik sekolah kita ketingkat provinsi, " terangnya.
Kesempatan itu, , Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Barlius juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, kegiatan itu sangat penting dalam mewariskan nilai-nilai kebhinekaan kepada generasi muda, terutama pelajar.
“Ini adalah momentum bagi kita semua bagaimana mengenalkan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika kepada pelajar kita. Bangsa Indonesia ini beragam, baik secara etnis, suku bangsa, budaya dan agama, tapi bersatu dalam bingkai NKRI, ” ujarnya.
Baca juga:
Bakamla RI Resmi Tutup Pelatihan ICS
|
Tak hanya itu, Barlius mengatakan, kegiatan ini juga mengajarkan kepada generasi muda agar tidak tercabut dari akar sejarah.
“Hanya dua bangsa di Asia ini yang merdeka dengan perlawanan angkat senjata, yaitu Indonesia dan Vietnam. Negara lain merdeka karena dikondisikan penjajah, ” tutup Barlius. (rel)