PAINAN – Kepala Kepolisian Resor Pesisir Selatan AKBP Novianto Taryono, SH, SIK, MH yang baru datang di Ranah Pasisia Kabupaten Pesisir Selatan Negeri sejuta pesona mulai menggerakan personelnya dengan perubahan. Selasa 28 Maret 2023.
Beliau yang berasal dari Kota Balikpapan Kalimantan Timur ini sebelumnya mengajukan diri sebagai Kapolres Padang Panjang dan mutasi sebagai Kapolres Pesisir Selatan menggantikan AKBP Sri Wibowo, SIK, MH serah terima 19 Juli 2022 di Mapolda Sumbar.
Kedatangan beliau ke Pesisir Selatan membawa perubahan salah satunya menerapkan “Budaya Kerja” untuk seluruh personelnya yakni “KHAIR”.
Program kedua Kapolres Pessel AKBP Novianto Taryono, SH, SIK, MH selanjutnya adalah Fokus dalam “Perawatan Personel” yakni pembinaan spritual di masjid-masjid dengan cara Itikaf dari sumber Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Mereka yang mengikuti kegiatan iktikaf itu menerima siraman rohani dan pengetahuan agama, adapun tujuannya, selain melaksanakan tugas dengan sejumlah program-program Polri, mereka diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan takwa melalui pembinaan rohani dan mental.
Anggota polisi diharapkan lebih dekat dengan sang pencipta, beribadah, berdzikir, bertasbih dan mencegah perbuatan tercela.
“Ini yang lebih akrab kita sebut dengan program Itikaf. Jadi, selain pembinaan melalui program kepolisian yaitu ada konseling, pembinaan fisik, juga ada pembinaan rohani, ” kata Kapolres Pesisir Selatan.
Dalam kesempatan itu, Kapolres kali ini sengaja mengikutinya dan memberikan App sebelum berkegiatan di Mesjid Nurul Hidayah karena sejumlah personelnya tengah mengikuti kegiatan Iktikaf.
Sekaligus pengawasan terhadap Personil yang mengikuti pelaksanaan Ikhtikaf Jilid I Gel 26 di Mesjid Nurul Hidayah Polres Pesisir Selatan.
Adapun jumlah peserta sebanyak 20 Orang diantaranya.
Jemaah Mesjid Darul Mutminah Kec. IV Jurai Kab. Pessel:
1. AKBP NOVIANTO TARYONO, SH, SIK, MH
2. KOMPOL KHAIRIL MEIDIAN, SH
3. KOMPOL ALLAN BUDI KUSUMAH K, SIK
4. IPTU MAULIDINATA, STK, SIK
5. IPTU ZAIRUL
6. AIPTU ERIZAL
7. AIPTU ISYANTO
8. AIPTU JEFRIANDI
9. AIPDA ZULFIKAR, SH
10. AIPDA APTRIO NALDO
11. BRIPKA AFRIYANTO DAM
12. BRIPTU OZI YOLANDRA
13. BRIPDA YOHANES MATONDANG
14. BRIPDA WINDO
15. IPDA USMAN KAMAL, SH (PENGAWAS)
Jemaah Mushala Taqwa Kec. Lengayang Kab. Pessel:
1. IPTU BAKRI
2. AIPTU SYAFARUDIN
3. AIPTU DEDI NOFRIADIlll
4. AIPTU JUNAIDI HENDRA
5. AIPTU EFFITRA
6. AIPTU DEVI CENDRA
7. AIPTU WIRA DHANI
8. AIPDA ZULIADI
9. AIPDA IRWAN MUSLIADI
10. AIPDA JONDAFRINALDO, SH
11. AIPDA ROZI ZAINAL
12. BRIGADIR ADI PUTRA
13. BRIPTU RIZKI ANUGRAH
14. BRIPTU WAHYU HIDAYAT (PENGAWAS)
Kapolrespun bergabung dengan para Ustadz yang memberikan pengetahuan untuk hari akhirat itu serta berdiskusi dan bertanya jawab.
Program Itikaf yang diprakarsai oleh Kapolres Pessel tersebut diselenggarakan setiap minggunya, kali ini merupakan sambungan Jilid I gelombang ke 26 yang akan berlangsung selama 3 hari ke depan.
AKBP Novianto juga menyampaikan setiap rombongan yang mengikuti kegiatan Iktikaf terdiri dari 20 orang dan membaginya ke dalam 2 kelompok.
Ustadz yang memberikan pembinaan spritual kepada anggota Polres Pessel di Mesjid Nurul Hidayah salah satunya adalah Ustadz Haidar Ali, ia merupakan jemaah yang kini aktif dalam memberikan pengajian-pengajian di masjid.
“Jadi, materi pembinaan spritualnya macam-macam, ada soal sunnah, keuntungan baca Alqur'an, Shalat berjemaah dan kegiatan keagamaan lainnya, ” ujar Kapolres.
Bahkan salah satu kegiatan yang terpantau, anggota polisi tersebut juga melarang tentang tata cara makan yang baik menurut sunnah dan ajaran islam.
Bahkan, Kapolres dan anggotanya bersama Ustadz Haidar Ali makan bersama sesuai dengan adab dan sunnah yang dianjurkan.
Harapan Kapolres setelah pelaksanaan Iktikaf, nantinya anggotanya mendapatkan sesuatu energi positif yang baru, selain dekat dengan sang pencipta, mereka juga diharapkan dapat membangun keluarga yang penuh kebahagiaan.
“Bisa dekat dengan agama, lebih dekat lagi bersama keluarga, tentunya nanti bisa mendukung semangat kerja serta bisa lebih produktif dalam melayani masyarakat Pessel, ” ujar Kapolres.
Kegiatan ini sesuai surat perintah Kapolres Pessel Nomor Sprint : 926/III/HUK6.6/2023 Tanggal 28 Maret 2023. Surat ini juga memuat nama personel, yang dilaksanakan mulai tanggal 28 s/d 31 Maret 2023 dengan membawa peci, baju koko dan perlengkapan mandi secukupnya.
Yang kegiatannya beritikaf ke Mesjid – Mesjid yang ditentukan oleh Ustadz pembimbing ditunjuk, pribadi yang mengikuti ada juga yang mau secara kesadaran diri sendiri untuk menimba ilmu agama, disamping pribadi yang menurut konseling Bag Sdm membutuhkan bimbingan spritual.
Kapolres mengatakan personel bukan untuk di justifikasi namun lebih fokus pada penyehatan spritual personelnya, ini karena bentuk perhatian pimpinan untuk membuat kita lebih baik lagi dan bermanfaat bagi sesama, tukas Kapolres.
Sebelumnya Kapolres sudah menggulirkan Budaya Kerja Polres Pesisir Selatan, kini sudah mempublish lima budaya kerja yang harus diterapkan. Budaya kerja ini untuk menjadikan anggota polisi yang lebih baik dalam mengemban tugas.
Budaya kerja itu dinamakan “KHAIR” KHAIR adalah singkatan dari Kreatif, Humanis, Adaptif, Integritas dan Responsif.
Manfaat budaya kerja tersebut bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku sumber daya manusia agar dapat meningkatkan kinerja untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
Manfaatnya juga untuk meningkatkan jiwa gotong royong, meningkatkan kebersamaan, membangun komunikasi yang baik, meningkatkan kinerja, tanggap dalam perkembangan dunia luar, saling terbuka satu sama lain, meningkatkan rasa kekeluargaan.
Penjabaran dari budaya kerja yang disingkat dengan KHAIR, sebagai berikut :
Kreatif
1. Mampu mencari penyelesaian masalah berdasarkan kondisi di lapangan yang tidak menimbulkan resiko lebih besar.
2. Kaya informasi dan referensi guna membangun satuan menjadi lebih inovatif dan produktif.
Humanis
1. Rendah hati dalam komunikasi dan interaksi kepada masyarakat.
2. Menumbuhkan simpati kepada masyarakat guna mendorong peran dan partisipasi masyarakat.
Adaptif
1. Mengikuti dan dapat menyesuaikan diri dengan dinamika perkembangan zaman.
2. Fleksibel namun tetap berintegritas dalam menanggapi isu-isu yang berkembang dalam masyarakat.
Integritas
1. Berpedoman pada aturan agama, peraturan – undangan, peraturan kepolisian dan peraturan pekembangan.
2. Rela berkorban demi masyarakat dan organisasi Polri.
Responsif
1. Deteksi masalah dengan cepat dan tepat terhadap potensi gangguan keamanan dan dioptimalkan.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
2. Cepat dan tanggap merespon segala permasalahan dalam masyarakat dan menjadi problem solver.